CELURIT EMAS
roh-roh bebunga yang layu sebelum semerbak
itu mengadu ke hadapan celurit yang ditempa
dari jiwa. celurit itu hanya mampu berdiam, tapi
ke tika tercium bau tangan
yang
pura-pura mati dalam terang
dan
bergila dalam gelap
ia jadi mengerti: wangi yang menunggunya di
seberang. meski ia menyesal namun gelombang
masih ditolak singgah ke dalam dirinya.
nisan-nisan tak bernama bersenyuman karena
celurit itu akan menjadi taring langit, dan
matahari akan mengasahnya pada
halaman-halaman kitab suci.
celurit itu punya siapa?
amin!
ZAWAWI IMRON SUMENEP 1984
00.02 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
CCWE
Posting Komentar